Salah satu tirakat orangtua untuk pendidikan anaknya adalah tidak nunggak SPP. Ini biasanya saya sampaikan saat isi parenting bersama wali murid. Agak pahit memang tapi ini selalu saya sampaikan di akhir sesi. Karena memang pendidikan itu sejatinya olah pikir, tirakat batin Sependek yang saya tahu, dalam spp ada makan minum anak selama sekolah, kebayangkan bila tidak bayar spp dari mana anak bisa makan minum dan snack? Ya dari spp temannya. Dalam spp ada elemen kesejahteraan guru, meski tidak terlalu besar kayaknya, ada elemen pendidikan yang dia dapatkan selama belajar. Bisa saja utang menggunung, nyebar d mana-mana, namun khususon untuk spp jgn nunggak, itu tirakat terbaik orang tua. Entah untuk keberapa kali saya mendengar betapa pengurus yayasan harus pontang panting cari biaya untuk menutupi tunggakan spp yang menurut saya jumlahnya tidak sedikit. insan pendidikan itu rata-rata berjiwa halus, yang rasanya tidak mungkin menagih sekeras debt collector, bahkan menahan ijazah pun haru
Murkha dalam bahasa Sanskerta artinya bodoh. Tampaknya kita sering melihat amarah di mana-mana, apakah di jalan raya, dalam rapat bisnis, dalam gedung pemerintahan, guru marah kepada murid, bahkan dalam keluarga, seorang istri memendam amarah kepada suaminya yang berkhianat. Memang marah-marah itu satu tanda jebol batin, dan kabarnya selain banyak orang meledakkan amarah dan murka di sembarang tempat, juga banyak orang memilih memendam amarah nya bertahun-tahun. Dalam arti lain, memelihara amarah bermakna pula memelihara kebodohan selama bertahun-tahun . Ketika ditanya, " apakah kamu mau memaafkan orangnya? " Jawabannya " tidak, aku terlalu sakit untuk memaafkan dia " " Apakah ini berarti Anda berarti memelihara kebodohan dalam diri anda? " Tampak ada keterkejutan yang halus, dia pun bergumam " Ah daripada keliatan bodoh lebih baik aku maafin saja lah " Rupanya jejak ketakutan yang ditanamkan sejak SD klo bodoh itu bermakna terjun