Langsung ke konten utama

THE POWER IN YOU

POWER IN YOU.

Kemarin saya diminta salah satu instansi isi motivasi, saya sempat negosiasi untuk bahas "The Power in You" saja, tujuannya supaya peserta bisa akses semangat secara mandiri, tidak mengandalkan seminar-seminar motivasi lagi. Namun karena perubahan itu harus melewati birokrasi yang panjang, akhirnya usulan saya dipending, dan saya tetap isi training motivasi.

Saya akui dan menyadari betul memang level kesadaran tiap orang berbeda-beda, pencerahannya pun beragam,dan ini tidak bisa dipaksakan, ada yang dengan diam pun orang mengerti apa yang kita inginkan, namun ternyata ada pula yang harus dipecut dan diteriaki.

Akhirnya di awal sesi yang kebetulan pesertanya 100% emak-emak yang beberapa pernah menjadi Pekerja imigran juga saya meminta kejujuran dari mereka, adakah diantara ibu ibu yang masih memendam amarah?, tatapan ibu ibu mulai nanar, saya naikan dosisnya, ibu ibu, amarah itu rem yang kuat untuk rejeki kita, rem yang sangat bagus untuk menahan laju kemakmuran. Giliran bahas kemakmuran pada semangat. Akhirnya beberapa orang mengacungkan tangan, saya pilih satu ke depan.

Saya coba bantu untuk melepas amarahnya, tanpa harus teriak teriak, semua dalam hening, saya hanya memandu. Sementara peserta lain yang mengalami hal yang serupa mulai memejamkan mata mulai mengalir air mata. Sekitar 10 menit kemudian saya tanya bagaimana rasanya? Dia bilang sudah enteng pak.

Ketika sudah enteng barulah saya bahas tentang motivasi, bagaimana cara akses motivasi, bagaimana mengelola rasa malas.

Kata kuncinya adalah power itu ada di dalam, jika anda sedang lemah bukan berarti tidak ada power, power itu anda, hanya terhalang saja, mirip mendung bukan tiada mentari, dia hanya tertutup awan kelabu saja. Awan kelabu itu berubah rasa kecewa, rasa kehilangan, amarah, perasaan benci.

Beberapa yang saya amati sih jarang ada kejadian besar, yang ada hanya masalah kecil yang menumpuk bertahun-tahun, apakah berupa perselisihan kecil yang tidak ada penyelesaian, atau unfinished business yang belum tersampaikan.

Jika mau, masalah yang bertahun-tahun mengendap itu bisa dilepas hanya dalam beberapa saat saja. Itu pun syaratnya ada kesadaran untuk melepas. Oleh sebab itu saya tidak pernah menawarkan agenda perubahan kepada orang-orang yang mau berubah.

Solusinya ya cari jalan ke dalam, bukan jalan keluar. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELENGGU LUKA

Emosi negati f adalah luka batin yang masih berdarah darah, yang dibawa ke mana mana, karena dia terluka, maka dia mengantisipasinya dengan membawa golok ke mana-mana dengan tujuan supaya dia tidak mendapatkan luka yang baru. Namun karena lukanya belum sembuh, dia menjadi begitu peka, sehingga senggolan kecil yang bagi orang lain tidak menyakitkan pun akan membuatnya nyeri, dan golok pun dia sabetkan kepada siapa pun yang membuat dirinya terluka. Bila peka, memang kita sering melihat orang yang omongannya cukup pedas dan tingkah lakunya menyakitkan, sejatinya orang yang membawa luka yang belum sembuh, sudah tabiatnya dia pun menebar luka ke mana-mana, menebarkan ketidanyamanan kepada orang lain, jangankan orang lain, dirinya pun merasa tidak nyaman dengan dirinya. Tanda-Tanda orang yang memiliki luka batin biasanya seperti ini : Sensitif,  karena pernah disakiti, dan dirinya tidak mau mengalami kembali hal tersebut, dia begitu peka dengan hal apa pun yang membuat dirinya luka,   p

RILEX

Diluar segala teori parenting yang ada, penting untuk memulai pondasi semuanya adalah mengajarkan kepada anak untuk rilex dalam menghadapi hidup, sebab rilex akan membawa ketenangan. Menurut Ibnu Siena, kepanikan adalah separuh penyakit, dan ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah titik permulaan dari kesembuhan.   Nyatanya memang banyak hal remeh menjadi besar karena kalut, banyak urusan kecil menjadi petaka karena tidak tenang. Kita bisa cek, hal kecil di rumah, betapa kesalahan kecil saja bisa berujung kepada masalah yang tidak seharusnya. Kita para lelaki tentu sering jadi bahan amukan hanya karena menyimpan handuk basah di sofa, dan para ibu-ibu sering dimarahi suami karena kelamaan dandan kalau mau keluar rumah. Namun bagi orang serius, hal receh dan terus-menerus dikerjakan para lelaki ini akan dimaknai sebagai kondisi suami yang tidak 1 frekwensi lagi, yang kemudia berujung pada pertengkaran. Padahal, jika emak emak belum mandi, ya tinggal pakai saja handuk i

TIRAKAT ORANGTUA UNTUK PENDIDIKAN ANAKNYA

Salah satu tirakat orangtua untuk pendidikan anaknya adalah tidak nunggak SPP. Ini biasanya saya sampaikan saat isi parenting bersama wali murid. Agak pahit memang tapi ini selalu saya sampaikan di akhir sesi. Karena memang pendidikan itu sejatinya olah pikir, tirakat batin Sependek yang saya tahu, dalam spp ada makan minum anak selama sekolah, kebayangkan bila tidak bayar spp dari mana anak bisa makan minum dan snack? Ya dari spp temannya. Dalam spp ada elemen kesejahteraan guru, meski tidak terlalu besar kayaknya, ada elemen pendidikan yang dia dapatkan selama belajar. Bisa saja utang menggunung, nyebar d mana-mana, namun khususon untuk spp jgn nunggak, itu tirakat terbaik orang tua. Entah untuk keberapa kali saya mendengar betapa pengurus yayasan harus pontang panting cari biaya untuk menutupi tunggakan spp yang menurut saya jumlahnya tidak sedikit. insan pendidikan itu rata-rata berjiwa halus, yang rasanya tidak mungkin menagih sekeras debt collector, bahkan menahan ijazah pun haru